Tulisan Guru (Annisa Amalia, S.Pd)

Menumbuhkan Kreatifitas Siswa melalui Project Berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art & Mathematics) di SMP Negeri 4 Ngamprah

Penulis: Annisa Amalia, S.Pd

Bulan ke-: 1 (Oktober 2022)


    Kreativitas merupakan kemampuan untuk mencipta. Secara sederhana, kreativitas dapat diartikan  bagaimana seseorang menggunakan daya imajinasinya dan menggabungkan ide atau gagasan yang diperoleh dari suatu interaksi dengan orang lain maupun lingkungan.  Pada kompetensi Abad-21 yaitu 4C, kreatifitas (Creativity) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Dalam rangka menumbuhkan kreativitas siswa, SMP Negeri 4 Ngamprah menggelar kegiatan Pekan Kreativitas dalam rangka mengisi jeda tengah semester ganjil tahun pelajaran 2022/2023 dengan tema STEAM for the future.

    Kegiatan ini dirancang dalam bentuk kegiatan project gabungan yang digarap oleh beberapa mata pelajaran di antaranya mata pelajaran IPA, Prakarya, Seni Budaya dan Keterampilan (SBK), Bahasa Indonesia dan Matematika. Kegiatan STEAM the Future dirancang untuk mengimplementasikan pengetahuan peserta didik akan ketrampilan membuat alat pada teknologi. Teknologi yang didesain akan menganalisis dan digunakan dalam rangka pemecahan masalah. Selain itu pembelajaran STEAM juga bisa menanamkan sebuah pola pikir pada siswa untuk selalu berprioritas pada solusi, inovasi (pencipta), membentuk kemandirian, berpikir rasional logis dan paham teknologi.

    Mengingat kegiatan ini merupakan project gabungan beberapa mata pelajaran, pada tahap awal dilakukan identifikasi Kompetensi Dasar ( KD) yang memiliki kaitan satu sama lain dengan project yang akan dilaksanakan. Setelah itu barulah didapatkan kesepakatan bahwa tema project yang akan dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas 7 adalah “Tempat Sampah Nyentrik Buatanku”, kemudian untuk project yang dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas 8 adalah “Penyaringan Air Berbahan Dasar Tumbuhan” dan project yang akan dilaksanakan oleh siswa-siswi kelas 9 adalah “Kerajinan Berbahan Dasar Keras dengan Instalasi Listrik”.

    Project ini dilaksanakan secara berkelompok, dari 1 kelas dibentuk menjadi 3-4 kelompok dengan jumlah anggota masing-masing 7-8orang. Siswa dalam masing-masing kelompok dibimbing oleh 1 orang guru. Dalam project inipun disediakan modul yang berisi arahan-arahan mengenai tahapan-tahapan project yang harus dilaksanakan sampai kepada materi-materi pembelajaran yang terkait dalam projek yang akan dilaksanaknan. Terkait materi-materi pembelajaran yang berhubungan dengan project yang akan dilaksanakan dilakukan penguatan terlebih dahulu kepada siswa melalui penyampaian intisari dari materi yang dilakukan oleh narasumber dalam hal ini guru mata pelajaran yang bersangkutan.

    Kegiatan project ini dilakukan dalam jangka waktu 4 hari, hati pertama diisi dengan pemaparan materi oleh narasumber kemudian dilanjutkan dengan observasi lingkungan, perencanaan desain project hingga pembuatan jadwal pelaksanaan project. Selanjutnya hari kedua diisi dengan kegiatan pelaksanaan pembuatan produk sesuai dengan tema yang telah ditentukan dan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun di hari pertama oleh masing-masing kelompok. Kemudian di hari ketiga, dilaksanakan uji coba terhadap produk yang sudah dihasilkan dilanjutkan dengan penyempurnaan dan revisi atas hasil uji coba. Di hari terakhir, yaitu hari keempat, ditutup dengan kegiatan presentasi beberapa kelompok terpilih serta pameran atau expo hasil karya siswa yang telah dibuat. Selama 4 hari kegiatan ini berlangsung, dilaksanakan penilaian keterampilan oleh pembimbing terkait dengan proses yang dilaksanakan  dan di akhir dilengkapi dengan penilaian produk maupun laporan pelaksanaan project oleh guru-guru mata pelajaran yang Kompetensi Dasar (KD) nya terkait di dalam project tersebut.





INSPIRASIKU

Karya: Annisa Amalia, S.Pd

Bulan ke-: 2 (November 2022)

 

Tak sedikit cerita tentangmu

Tak sedikit pula ceritamu padaku di kala itu

Bagaimana lelahnya dirimu

Bagaimana besarnya pengorbananmu

 

Segala tentangmu tak akan pernah kulupakan

Tentang keikhlasanmu

Tentang kesabaranmu

Tentang ketegaranmu

 

Banyak cerita tentangmu

Menghadapi ayah yang kadang tak bisa menahan amarah

Menghadapi kami yang sering tak sengaja buat hatimu tersakiti

Segala rintangan tak pernah kau tak lewati

 

Banyak sekali cerita tentangmu

Bahkan di akhir hayatmu

Masih teringat di pikiranku betapa kuatnya dirimu

Menahan rasa sakit tanpa sedikitpun mengeluh

 

Ibu..

Perjalanan hidupmu banyak mengajarkanku

Walau kini kau tak ada lagi bersamaku

Walau kini hanya setangkai alfatihah yang bisa kukirimkan padamu

Namun selamanya kau tetap menjadi inspirasiku






Menumbuhkan Karakter Melalui Prinsip Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Karya: Annisa Amalia, S.Pd

Bulan ke-: 3 (Januari 2023)


          Mencegah lebih baik daripada mengobati merupakan salah satu peribahasa yang sering kita dengar, yang berarti bahwa menghindari suatu hal terutama hal yang buruk itu agar sampai tidak terjadi lebih baik dibandingkan dengan membiarkan suatu hal buruk itu terjadi terlebih dahulu kemudian meluruskannya kembali. Jika kita kaitkan peribahasa tersebut dengan penumbuhan karakter pada anak-anak didik kita yang baru memasuki usia remaja yang notebene mereka masih labil secara emosional, artinya kita sebagai pendidik harus sebisa mungkin mencegah anak – anak didik kita tersebut untuk tidak mencoba-coba melakukan hal yang sudah jelas tidak baik, melanggar norma ataupun peraturan yang berlaku.
        Karakter adalah perilaku seseorang yang membedakan satu dengan yang lainnya sebagai hasil dari proses interaksi seseorang dengan lingkungannya.  Akhir-akhir ini, dunia pendidikan sedang digemparkan dengan fenomena siswa yang meminta dispensasi karena hamil di luar nikah. Hal ini terjadi di beberapa provinsi di Indonesia. Hal ini tentu sangat membuat kita semua miris. Jika kita renungkan kembali apa yang salah dengan pola pendidikan yang diterapkan pemerintah saat ini. Seperti kita ketahui, pemerintah telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit untuk melatih guru-guru yang ada di Indonesia untuk menerapkan pendidikan karakter agar generasi-generasi mendatang menjadi tumpuan masa depan bangsa.
               Lingkungan sekolah merupakan lingkungan mendasar yang sangat berperan dalam pembentukan karakter anak. Dalam proses pencegahan berkembangnya karakter yang tidak diinginkan tumbuh pada diri siswa  yang dapat dikatakan juga sebagai penyimpangan perilaku, ada dua yang harus dilakukan oleh kita sebagai seorang pendidik :
1. Kita harus memahami peran dan fungsi kita sebagai seorang pendidik, salah satunya yaitu mengarahkan anak-anak didik kita agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan minat, bakat dan potensi yang dimilikinya
2. Kita harus memahami bahwa seorang pendidik bertugas mengarahkan peserta didik pada tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna.

        Pembentukan karakter di lingkungan sekolah harus benar-benar maksimal dan  berjalan sesuai dengan harapan pemerintah yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila,yang Beriman & bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlaq mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis serta kreatif. Oleh karenanya, guru sebagai seorang pendidik harus senantiasa memantau perkembangan setiap siswanya dan mengupayakan agar siswa tidak berpikir untuk mencoba – coba suatu hal yang sudah jelas menyimpang dengan memberikan pengutatan – penguatan karakter serta penanaman budi pekerti yang dilandasi keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena selamanya, mencegah akan lebih baik daripada mengobati. 






Penulis: Annisa Amalia, S.Pd

Bulan ke-: 4 (Februari 2023)


Wujudkan Pengurus OSIS yang Cerdas, Kuat dan Berkarakter di Era 4.0 SMPN 4 Ngamprah Selenggarakan Pemilihan Ketua OSIS Berbasis Digital (E-Voting) & Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi (LDKO) 


    Pemilihan Ketua OSIS merupakan ajang pesta demokasi tahunan yang dilakukan di setiap sekolah, tak terkecuali di SMP Negeri 4 Ngamprah. Menyambut datangnya periode kepengurusan OSIS masa bakti 2023-2024, SMP Negeri 4 Ngamprah mengadakan event PEMILU OSIS yang kali ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022 bertepatan dengan kegiatan Jeda Akhir Semester Ganjil tahun pelajaran 2022-2023. Penyelenggaraan kegiatan PEMILU OSIS ini diawali dengan kegiatan tes tertulis melalui Google form bagi para calon pengurus serta calon ketua OSIS. Selanjutnya kegiatan diteruskan dengan kegiatan wawancara personal setiap calon pengurus serta ketua OSIS mengenai visi misi serta pengetahuan dasar mengenai organisasi ini. Wawancara ini dilakukan secara bergantian oleh Pembina OSIS serta dari unsur Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan.

    Perkembangan teknologi di era 4.0 ini dirasakan semakin matang. Terlebih selama beberapa tahun masa Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang positif yaitu siswa mulai mengenal dan terbiasa menggunakan aplikasi pembelajaran secara online.  Tak terkecuali dengan kegiatan di luar pembelajaran, kini mulai terdampak juga dengan penggunaan aplikasi digital. Hal ini ditandai salah satunya dengan pemanfaatan teknologi digital dalam pemilihan ketua dan wakil ketua OSIS periode 2023-2024 menggunakan sistem e-voting atau pemilihan secara elektronik pada Selasa (20/12/2022), selain pemanfaatan teknologi dalam bidang-bidang yang lain. Terdapat tiga  calon yang lolos seleksi melalui proses yang ditetapkan oleh panitia. Dengan sistem ini, proses pemilihan berjalan cukup singkat karena masing-masing pemilih hanya butuh waktu tidak lebih dari 2 menit.

 Bagaimana pelaksanaan pesta demokrasi di SMPN 4 Ngamprah ini? Sekitar pukul 08.30 WIB, siswa dikumpulkan ke lapangan sekolah. Suasana yang dikondisikan oleh panitia mirip dengan pemilihan umum (pemilu), perbedaannya adalah tidak ada surat suara ataupun kertas yang perlu dicoblos tetapi semua serba digital tinggal klik melalui aplikasi googleform yang sudah dipersiapkan. Di bilik suara yang disiapkan, disediakan masing-masing satu buah chrome book untuk memilih satu calon Ketua OSIS. Setelah selesai memilih, seperti biasa pemilih diberi tanda bahwa dirinya sudah menggunakan hak pilihnya dengan cara mencelupkan jarinya ke dalam tinta.

            Manfaat lain dari proses pemilihan secara digital ini adalah lebih mudahnya merekap hasil pemungutan suara karena kita tidak perlu menghitung secara manual, melainkan cukup melihat rekapitulasi otomatis dari aplikasi yang sudah tersedia. Dari hasil pemilihan, Arif Robani mendapatkan 9,3% suara, Bayu Nurfadillah mendapatkan 67,1% suara,  dan M. Ilham mendapatkan 23,6% suara. Dengan demikian maka Bayu Nurfadillah dinyatakan sebagai ketua OSIS terpilih periode 2023-2024. Atri Tariningsih, S. Pd selaku pembina OSIS & Ketua Pelaksana Panitia PEMILU OSIS menuturkan “Pemilihan OSIS secara digital memberikan antusias yang tinggi bagi para siswa untuk memilih."         

         Kegiatan pengkaderan pengurus serta Ketua OSIS terpilih ini tidak berhenti sampai di sana saja. Kegiatan dilanjutkan dengan Latihan Dasar Kepemimpinan Organisasi disingkat LDKO untuk membekali para pengurus OSIS dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab ke depannya yang dilaksanakan pada Sabtu(28/12/2023). Di samping itu, kegiatan LDKO yang bertema “Membangun Jiwa Kepemimpinan yang Berkarakter dan Berwawasan di Era 4.0” ini bertujuan untuk mewujudkan Pengurus OSIS yang cerdas, kuat serta berkarakter. Hal ini ditunjang salah satunya dengan penyampaian materi Kepemimpinan (Leadership)  dan manajemen waktu yang disampaikan oleh Annisa Amalia, S. Pd, kemudian materi kesekretariatan dan Penyusunan Program Kerja yang disampaikan oleh Ice Ventiningrat, S. Pd, materi Tata tertib sekolah dan peningkatan SDM yang disampaikan oleh Atri Tariningsih, materi wawasan kebangsaan yang disampaikan oleh Dra. Chrisma Rosmeri, serta materi Public Speaking yang disampaikan oleh Tuti Sugilestari, S. Pd. Dalam rangka melatih kekuatan fisik, diadakan juga sesi latihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dasar serta kegiatan lapangan yang bersifat outbond.

 Kepala SMPN 4 Ngamprah, Didin, S. Pd, M, M. Pd dalam sambutannya yang sekaligus membuka kegiatan LDKO ini secara resmi menuturkan “kegiatan LDKO ini merupakan bekal bagi para pengurus OSIS periode 2023-2024 untuk menjalankan kinerjanya ke depan serta memberikan pengetahuan kepada para pengurus OSIS mengenai kepemimpinan, cara mengatur waktu serta banyak pengetahuan lainnya termasuk tata tertib dan peraturan-peraturan sekolah yang nantinya harus berusaha diaplikasikan dan menjadi contoh atau teladan yang baik bagi sisawa-siswi yang lainnya”.   Dalam kesempatan lain wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Tuti Sugilestari, S. Pd yang juga merupakan panitia pelaksana kegiatan LDKO menyampaikan kesannya untuk kegiatan LDKO ini serta sangat bersyukur kegiatan ini berjalan dengan lancar. Ia berharap kegiatan ini akan menjadi bekal bagi para pengurus OSIS agar dapat berkontribusi dalam memajukan kegiatan OSIS SMP Negeri 4 Ngamprah. “Alhamdulillah kegiatan LDKO berjalan dengan lancar seusai yang diharapkan. Seluruh peserta sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Dengan berbekal pelatihan dasar  yang telah mereka peroleh dari para pemateri, diharapkan dapat menjadi bekal bagi para pengurus OSIS dalam melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab serta dapat memberikan kontribusi terbaik tidak hanya bagi sekolah tapi juga bagi keluarga, masyarakat dan lingkungan sekitarnya”

Reportase oleh : Annisa Amalia, S. Pd





















Judul: Perjumpaan denganmu di rumahNya
Penulis: Annisa Amalia, S.Pd
Bulan ke-: 5 (Maret 2023)

Posting Komentar

0 Komentar